Penanganan Sampah Melalui Eco-Cycle Society

0 komentar

Model-model pengelolaan sampah cukup banyak. Masing-masing memiliki karakter tersendiri. Ada satu model perencanaan pengelolaan sampah regional yang patut ditiru oleh pengelola sampah di Indonesia. Model ini berkembang cukup baik di Swedia. Model perencanaan sampah regional ini dikembangkan oleh SYSAV, sebuah perusahaan jasa pelayanan pengelolaan sampah perkotaan milik sembilan pemerintah kota di selatan Swedia. Perusahaan ini melayani 500.000 penduduk.
 Setiap pemerintah kota bertanggung jawab terhadap pengumpulan dan pengangkutan sampah dari rumah tangga dan industri. SYSAV bertanggung jawab terhadap pengolahan dan penanganan sampah selanjutnya. Model itu disebut sebagai Ecocycle society yakni konsep penanganan sampah regional yang merupakan siklus tertutup, sehingga diharapkan tidak ada energi yang terbuang ke alam.

Filosofi konsep ini adalah mengurangi produksi sampah dengan meningkatkan kegiatan reuse, recycling, dan recovery. Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa sampah yang dihasilkan dapat : digunakan kembali sebagai produk yang sama seperti semula atau produk baru (contoh: botol bekas dapat digunakan kembali); didaur ulang sebagai bahan baku
(contoh : sampah kertas) dipakai sebagai bahan bakar untuk menghasilkan energi, sehingga dapat mengurangi bahan bakar fosil yang tidak dapat diperbaharui; distabilkan secara biologis melalui proses pengomposan atau digesti dan dikembalikan ke alam; diamankan di tempat pembuangan akhir dengan proteksi lingkungan jangka panjang.
Berdasarkan filosofi eko-siklus tersebut, maka SYSAV membangun berbagai fasilitas penanganan sampah regional, antara lain: Fasilitas pembakaran sampah (waste to energy plant) di Malmö Sekitar 25 ton sampah dikonversi menjadi energi panas setiap jam.  Instalasi ini terhubung dengan instalasi penghasil panas di Malmö dan Burlöv, dan menghasilkan 600 GWh panas per tahun. Integrated Landfill Spillepeng's di Malmö Dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk proteksi terhadap Lingkungan, seperti fasilitas pemilahan, pengomposan, daurulang, produksi gas-bio, dan pengolahan lindi. Selain itu, lokasi landfill lama seluas ± 50 ha saat ini digunakan untuk area rekreasi bagi masyarakat umum.
Pusat daur ulang ini berjumlah sembilan unit, masing-masing pengelola kota memiliki satu unit. Pusat daur-ulang ini hanya menerima sampah yang dapat didaur ulang, mulai dari kertas, botol, elektronik, perkakas rumah tangga, dan juga hazardous waste (B3) yang berasal dari rumah tangga seperti batu baterei, lampu neon, dll. Lund Transfer Station Berfungsi untuk mencapai efisiensi pengangkutan dari sumber sampah ke lokasi pengolahan atau pembuangan akhir. Model sejenis seharusnya bisa diterapkan di Indonesia. Apalagi ada proyek WJEMP (Western Java Environmental Management Project) bantuan Bank Dunia yang salah satu programnya adalah membentuk Jabodetabek Waste Management Corporation (JWMC), yang hingga kini belum berjalan. 􀂄
*)Sumber Yuni Erni Agustim Balai Pelatihan Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan Permukiman Departemen Pekerjaan Umum,
 Anggota Pokja AMPL

“Kapsul Sampah” Model Penyimpanan Sampah Jangka Panjang

0 komentar

Penanganan sampah tradisional sering kali membawa banyak masalah berupa polusi tanah, air, dan udara; kerugian sumber daya penting yang terus menerus; standar kehidupan yang buruk dan penurunan nilai-nilai properti yang dekat lokasi sampah; dan peningkatan biaya karena pertumbuhan volume sampah. Berbagai upaya dilakukan di seluruh dunia untuk menangani masalah sampah ini. Industri daur ulang pun dikembangkan. Namun hasilnya belum memuaskan.
Kini ada sebuah terobosan baru dalam teknologi penyimpanan sampah yakni kapsul sampah atau dikenal sebagai balbal sampah. Pengemasan sampah ini konon memberikan nilai efisiensi dan keamanan yang lebih baik. Teknologi ini memungkinkan sampah bisa disimpan dalam waktu yang lama, bisa tahunan tanpa menganggu lingkungan di sekitarnya. Lebih dari itu jenis penanganan sampah ini memperbaiki lingkungan sekitar dan lebih bisa diterima oleh penduduk sekitar.
Dengan teknologi ini sampah bisa disimpan sampai ada pembakar sampah (insinerator), pabrik kompos, atau sanitary landfill yang berteknologi dibangun. Bila instalasi pengelohan sampah sudah siap, kapsul sampah tersebut tinggal diproses dengan mudah sekaligus mengoptimalkan pengolahan akhir. Selain itu kapsul sampah itu bisa disuplai sepanjang hanya membutuhkan tempat penyimpanan yang murah.

 


Proses Pengemasan
Sampah-sampah rumah tangga dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam kantung plastik film berbentuk kapsul/bulat dan kedap udara. Bahan pembungkus ini dibuat dari jenis plastik polythene bekas klorin sehingga dapat didaur ulang dan bisa dibakar dalam insinerator. Setelah itu sampah dipres dengan tekanan tertentu sehingga bisa menghilangkan kantong-kantong udara di dalam kemasan tersebut yang memungkinkan proses biologis  aerob maupun anaero bterhenti. Dengan demikian tidak terjadi risiko pembakaran spontan dan pembentukan gas. Proses pengemasan
ini berlangsung hanya 3-4 menit. Kemasan itu tinggal disimpan di tempat terbuka atau tertutup dan bisa ditumpuk. Bila pengolahan siap, kapsul tinggal dibuka dengan cara yang mudah. 􀂄 MJ

Fauna Identitas Kota dan Kabupaten di Jawa Timur

0 komentar
Fauna Identitas Kota dan Kabupaten di provinsi Jawa Timur merupakan fauna khas yang menjadi maskot kota dan kabupaten masing-masing provinsi Jawa Timur, Indonesia. Hewan-hewan ini melengkapi ayam bekisar yang ditetapkan sebagai fauna identitas provinsi Jawa Timur.
Daftar selengkapnya hewan yang ditetapkan menjadi maskot (fauna identitas) kota dan Kabupaten di provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut:
  • Kota Mojokerto: Ikan Wagal (Macrones nemurus) yang disebut juga ikan lundu, baung, atau keting.
  • Kota Madiun: Kepodang Batu (Oriolus chinensis maculatus) yang disebut juga Kepudang Kuduk Hitam, Dendang Selayang, Kunyit Besar, Kunyit Selayang, atau Black-naped Oriole.
  • Kota Blitar: Kuntul Besar (Egretta alba) yang disebut juga bangau besar atau Great Egret.
  • Kota Pasuruan: Burung Walet (Aerodramus fuciphagus) yang disebut juga Burung Walet Putih atau Edible-nest Swiftlet.
  • Kota Probolinggo: Ikan Bloso (Glossogobius giurus) yang disebut juga ikan blosoh atau Belosoh Tangki
  • Kota Kediri: Bekicot (Achatina fulica).
  • Kota Malang: Burung Manyar (Ploceus manyar) atau Streaked Weaver
  • Kota Surabaya: Buaya (Crocodylus flammeus)
  • Kabupaten Sidoarjo: Trenggiling (Manis javanicus) yang disebut juga Pangolin.
  • Kabupaten Magetan: Elang Ular Bido (Spilornis cheela) atau Crested Serpent-eagle.
  • Kabupaten Pamekasan: Sapi Sonok (Bos indicus).
  • Kabupaten Mojokerto: Itik Mojosari (Anas platyrhynchos) yang disebut juga Itik Kalung, Itik Tegal, Itik Mojosari, Itik Alabio,
    atau Mallard.
  • Kabupaten Jombang: Gelatik (Padda oryzivora) yang disebut juga Gelatik Jawa, Ciak Jawa, atau Java Sparrow.
  • Kabupaten Madiun: Jalak Putih (Sturnus melanopterus) atau Black-winged Starling.
  • Kabupaten Tulungagung: Kera Warek (Macaca fascicularis) atau Monyet ekor panjang (Long tail Macaque).
  • Kabupaten Gresik: Rusa Bawean (Axis kuhlii).
  • Kabupaten Sampang: Kera Napa.
  • Kabupaten Trenggalek: Elang laut atau Elang Laut Perut Putih, Lang Siput, White-bellied Fish-eagle.
  • Kabupaten Nganjuk: Ayam Hutan Hijau (Gallus varius) atau Green Junglefowl.
  • Kabupaten Bangkalan: Ayam Gaok (Gallus domesticus).
  • Kabupaten Ngawi: Burung Decu (Saxicola caprata) atau Pied Bushchat.
  • Kabupaten Pacitan: Sapi Perah Grati (Bos indicus).
  • Kabupaten Kediri: Alap-alap (Accipiter badius).
  • Kabupaten Bondowoso: Sapi Aduan (Bos sp.).
  • Kabupaten Situbondo: Kerapu Tikus (Cromileptes altivelis) yang disebut juga Kerapu bebek atau Goropa.
  • Kabupaten Probolinggo: Burung Rangkong.
  • Kabupaten Blitar: Kutilang Gunung.
  • Kabupaten Lamongan: Burung Puter (Streptopelia decaocto).
  • Kabupaten Lumajang: Walangkopo bilok (Ptarusta elegans).
  • Kabupaten Tuban: Jalak Hitam (Acridotheres fuscus).
  • Kabupaten Sumenep: Sapi Madura (Bos sondaicus).
  • Kabupaten Bojonegoro: Merak Hijau (Pavo muticus).
  • Kabupaten Jember: Julang Musim (Rhyticeros undulatus) atau Julang Emas atau Enggang gunung.
  • Kabupaten Malang: Cucak Hijau (Chloropsis sonneratii) atau Greater Green Leafbird.
  • Kabupaten Banyuwangi: Penyu Abu abu (Lepidochelys olivacea).

Lanjutan,,

1 komentar
Melanjutkan critaku yang kemarin
Akhirnya aku lolos dalam seleksi PBSB. Sebenarnya dalam hati aku ragu untuk menerima beasiswa ini, mengingat tidak sesuai dengan apa kata hatiku. Akan tetapi setelah melalui pemikiran yang matang dengan mantab kubulatkan tekadku untuk masuk di ITS.
Tibalah hari dimana aku harus meninggalkan kampung halamanku menuju sebuah kota metropolitan bernama Surabaya. Kedua orang tuaku melepasku diiringi dengan isak tangis. Hatiku mencoba untuk tegar, tetapi aku gak kuat untuk menahan kesedihanku. Orang tuaku berpesan agar aku selalu menjaga diri dan selalu berhati-hati. Dengan ditemani ketiga temanku, aku menumpang PO RESTU Jurusan Ponorogo-Surabaya. Baru kali ini aku melakukan perjalanan jauh menuju ke kota besar. Seampainya di Terminal Bungurasih,,,aku dibikin terkesima karena ramainya kota ini. Setelah melanjutkan perjalanan dengan bis kota dan Lyn akhirnya aku sampai di asrama Mahasiswa ITS. INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER. Sebuah tulisan besar seakan-akan menyambut kedatanganku. Aku masih belum percaya bahwa aku yang hanya anak desa yang terbiasa bergumul dengan lumpur dan cangkul kini menjadi anggota keluarga besar ITS,,,,Alhamdulillah,,,,betapa Maha Pemurah diriMu Ya Allah,,,,,,

Optimis adalah Kunci Keberhasilan

0 komentar
5 Tahun yang lalu saya hanyalah seorang siswa sebuah MA di Pinggiran Kabupaten Madiun. Saat itu tidak ada sedikit pikiran di otak ini unltuk melanjutkan kuliah disebuah PTN. Yang ada dipikiran saya saat itu adalah bagaman saya segera lulus MA dan mencari nafkah (eits,,,,saya saat itu belum nikah lho)....
Akan tetapi pada saat itu di hati kecil saya masih punya sedikit rasa optimis bahwa saya akan kuliah dan menjadi orang yang berpengaruh di negeri ini,,,entah jadi presiden atau minimal menterilah,,,,. Di akhir2 masa sisa studi saya di MA, tiba-tiba ada info beasiswa PBSB (Program Beasiswa Santri Berprestasi,,,,,keren kan,,,,he,,he) dari Departemen Agama

Iseng-iseng saya ikut mencoba mendaftar dan akhirnya ada panggilan test di Kanwil DEPAG Jatim di Sidoarjo. Awalnya sempet bingung,,,,perasaan dulu saya daftar di UGM,,,,tapi  begitu panggilan test kok namaku nampang di ruang test untuk ITS,,,,,. (ITS,,,,singkatannya apa sich),,,daripada pusing-pusing mending ikut  test aja,
Nyampai disini dulu ah critane,,,ada yang  ngajak main pingpong,,,,

Bingung mikir

0 komentar

Kamis 7 Oktober 2010
Iseng-iseng jam 8 pagi saya mau beranagkat ke kampus. Walaupun mata kuliah yang saya ambil 8 SKS tapi kok rasanya saya ngambil kuliah 30 SKS (Kayaknya di ITS mahasiswa gak boleh ngambil 30 sks,,,,). Sambil tenangdan sabar kukayuh sepeda kesayanganku menuju ke kampus. Aku begitu menyangi sepeda pancalku yang satu ini. Why,,,,,,?karena dari sekian banyak sepeda yang kumiliki(semuanya udah ilang), hanya ini sepeda satu-satunya yang agak layak dipakai mejeng. Yang lain modelya gak karuan.
Tetapi begitu nyampai di belakang perpus pusat pikiranku menjadi agak kacau,,,WhY??????  Di situ aku dihadang kepulan asap tebal dari sampah yang dibakar. “Wah,,,luntur dech parfumku kalo kena asap gini” begitu pikiranku. Belum sembuh peningku gara-gara  ngerjain PBPAL, aku udah dibikin pusing oleh keadaan kayak gini.
“Sebenanrnya di kampus sehebat ini kok masalah sampah aja gak beres sih????”. Menurut cerita dari dosen idolaku (siapa lagi kalo bukan pak we*ly H)Sebenarnya di ITS telah dibikin master plan penanganan masalah sampah, malahan kabarnya ITS mau dijadikan sebagai kiblat untuk penaganan masalah sampah di Indonsia. Tp ndak tw jugalah,,,,semuanya hanya rencana,,,,,,

Refleksi Diri

1 komentar
Duh Gusti,,,tak terasa waktu berjalan begitu cepatnya. Rasanya baru kemarin ngrasain Kebahagian di 1Syawal, ttapi kini syawal akan pergi untuk meninggalkan kita. Kira-kira tahun depan dikasih kesempatan gak ya untuk ketemu lagi di syawal tahun depan. Yo embuhlah,,malaikat ae gak ngerti opo maneh aku.
Tapi sing palng penting ya beramal ae sekuatnya,,,daripada berpikir tahun depan aku masih hidup apa mati.Pernah suatu hari aku berpikir gimana ya manusia udah diciptain dalam keadaan sempurna tapi ada aja yang gak bersyukur dengan kelengkapan jasmani dan rohaninya,,

Liku-liku hidup

0 komentar

Renungan Hidup

0 komentar

Renungan Hidup

Betapa besarnya nilai uang kertas senilai Rp.100.000 apabila dibawa ke masjid untuk disumbangkan; tetapi betapa kecilnya kalau dibawa ke Mall untuk dibelanjakan!

Betapa lamanya melayani Allah selama lima belas menit namun betapa singkatnya kalau kita melihat film.

Betapa sulitnya untuk mencari kata-kata ketika berdoa (spontan) namun betapa mudahnya kalau mengobrol atau bergosip dengan pacar / teman tanpa harus berpikir panjang-panjang.

Betapa asyiknya apabila pertandingan bola diperpanjang waktunya ekstra namun kita mengeluh ketika khotbah di masjid lebih lama sedikit daripada biasa. Betapa sulitnya untuk membaca satu lembar Al-qur’an tapi betapa mudahnya membaca 100 halaman dari novel yang laris.

Betapa getolnya orang untuk duduk di depan dalam pertandingan atau konser namun lebih senang berada di saf paling belakang ketika berada di Masjid

Betapa Mudahnya membuat 40 tahun dosa demi memuaskan nafsu birahi semata, namun alangkah sulitnya ketika menahan nafsu selama 30 hari ketika berpuasa.

Betapa sulitnya untuk menyediakan waktu untuk sholat 5 waktu; namun betapa mudahnya menyesuaikan waktu dalam sekejap pada saatterakhir untuk event yangmenyenangkan.

Betapa sulitnya untuk mempelajari arti yang terkandung di dalam al qur’an; namun betapa mudahnya untuk mengulang-ulangi gosip yang sama kepada orang lain.

Betapa mudahnya kita mempercayai apa yang dikatakan oleh koran namun betapa kita meragukan apa yang dikatakan oleh Kitab Suci AlQuran.

Betapa setiap orang ingin masuk sorga seandainya tidak perlu untuk percaya atau berpikir,atau mengatakan apa-apa,atau berbuat apa-apa.